REPRESENTASI PESANTREN DALAM NOVEL KARYA PEREMPUAN PENULIS INDONESIA

Pesantren's life is a topic that often raised in Indonesian literature. The of pesantren not only written by men but also seen women's works. This study focuses on novels women Islamic boarding schools. aims to see the representation novels. research corpuses selected included Perempuan Berkalung Sorban Abidah El Khaeliqy, Hati Suhita Khilma Anis, Cahaya Cinta Pesantren Ira Madan, Akademi Harapan Vita Agustina, and novel Farahdiba Maria Maryam. qualitative descriptive looks at characteristics represented writers modern findings five studied. Namely, two (Perempuan Suhita) represent traditional pesantren. appears through symbols traditions santri kiai novel, such as studying yellow book, haul, pilgrimage, sowan. Two (Cahaya Harapan) schools show learning patterns place students story's centre. One (Maria Maryam) represents flash school. Although each different style pesantren, these have same problem: showing lives tradition matchmaking.Kehidupan menjadi topik yang sering diangkat dalam karya sastra Indonesia. Tak hanya ditulis oleh laki-laki, juga tampak perempuan. Penelitian ini berfokus pada Indonesia berlatar bertujuan melihat representasi novel-novel Korpus penelitian dipilih di antaranya: Karya dan berjudul merupakan studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode analisis isi, teknik simak catat dilakukan untuk mengumpulan data berupa kutipan novel. kualitatif digunakan karakteristik direpresentasikan perempuan penulis modern. Temuan dari lima diteliti yaitu, dua merepresentasikan tradisional. Hal tersebut muncul lewat simbol-simbol tradisi para seperti mengkaji kitab kuning, ziarah, Dua memperlihatkan pola pembelajaran menempatkan pusat cerita, satu Mariam) kilat. Meskipun setiap mewakili corak berbeda, memiliki persamaan masalah yaitu kehidupan perjodohan.